Kamu? (Part 2)


Kamu mengajariku percaya akan fatamorgana kehidupan.  Kamu mengajariku, bahwa Tuhan itu ada dan mempertemukan kita berdua. Kamu mengajariku, mengerti arti memiliki, meski tak seutuhnya. Kamu membuat aku menjadi seorang putri kerajaan yang rindu akan pangeran impian yang tak kunjung menjemputnya. Kamu buat aku layaknya bintang Sirius yang selalu bersinar paling terang dalam gugusan indahnya.

Kamu sudah benar-benar merasuk dalam jiwa dungu ini. Kamu sudah buat hati ini bergetar. Aku tau! Bayangmu merasuk dalam tiap ruas-ruas kehidupanku. Cintamu menusuk ragaku. Di dalam labirin-labirin ruang hatiku, bayangmu selalu terpampang nyata. Di setiap sudutnya, ada seonggok kasih yang kamu sodorkan tanpa sengaja.


Entah, apa yang membuatku percaya? Mungkinkah itu semua hanya impian alam bawah sadarku belaka. Atau, dirimu hanyalah sebuah gurauan hati yang sepi, seperti hatiku. Meski lara menusuk. Meski duka merajuk. Meski asa terpaut dalam diri ini. Yang terpenting adalah aku dapat memilikimu seutuhnya.


Dalam gundah, aku merintih lirih. Hingga hati ini tak dapat lagi merasakan perih lagi. Dalam bisu aku berdoa kepada Tuhan, sama seperti yang kamu ajarkan padaku, merangkai untaian kata yang penuh makna dalam hidup. Rangkaian sajak lusuh yang terucap dengan lemah. Aku benar-benar mengadu pada Tuhan. Tuhan yang kamu percayai. Tuhan yang kamu pinjamkan untukku. Tuhan yang menyatukan kita berdua.


Hingga kebahagiaan sejati, datang dan mengahmpiriku. Menyebarkan aroma kedamaian dalam setiap nafasku. Lalu mengajakku terbang bersamamu. Sampai aku mengerti arti dari sebuah tawa, karena aku hanya mengerti tentang luka.



To : Someone :*

Comments

Popular Posts